Aria: Untold Story.


Chapter 0

Numb

“Coba lihat ke dalam diri kamu, apa yang kurang?” ucapnya sembari membereskan rambut di wajahku. “Banyak!” gerutuku. 


“Pembandingnya?” kilat lembut matanya mengubah nada bicaraku setelahnya. "Kau tau? Perempuan di sekitarmu, di sosial mediamu, ah, mereka terlampau cantik dan menarik, aku saja bahkan menyukai paras serta penampilan mereka.” sambil tertunduk lemas.


“Tapi kamu unik tau. Perempuan mana yang sanggup mengangkat galon penuh air hingga lantai dua kamarnya? Perempuan mana yang rela begadang hingga larut malam hanya untuk membaca balok pada grafik saham atau apalah itu? Perempuan mana lagi yang aku temui diterpa banyak masalah namun masih sanggup tertawa bahkan marahnya hanya diam?” Sambil mendekatkan dirinya padaku, pria ini, yang wangi badannya saja bisa membuat orang menengok ketika lewat, menatapku kembali dan berkata,


“Fokuslah pada semua kelebihanmu, agar nantinya kekurangan itu hanya mampu dilihat oleh dirimu dan mereka yang menjatuhkan hatinya padamu” 


Dia yang tutur katanya mampu menenangkan segala risau, berada tepat 10 cm dihadapanku. 



Pria ini juga yang nantinya akan menancapkan luka lebih dalam lagi padaku. Kepergiannya selalu berhasil memporak-porandakan akal sehatku. Namun kali ini, perginya tak akan kembali, jiwanya akan bebas, hidupnya tak lagi terkurung dalam standar sosial yang terus menghakiminya seumur hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROLOG

Lost Page